Dissindo.com – Mentransfer bahan baku atau material merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam dunia industri. Bahan baku yang kerap digunakan industri pun beragam, ada yang berupa cairan, bubuk, biji-bijian, dan material padat lainnya.
Sebelum adanya mesin, awalnya transfer material ini murni menggunakan tenaga manusia. Namun, karena keterbatasan tenaga yang dimiliki manusia tak seimbang dengan jumlah dan berat material yang harus ditransfer terus-menurus dalam kegiatan produksi, akhirnya menyebabkan para pekerja jatuh sakit karena kelelahan.
Bukan hanya menyebabkan kelelahan, transfer material dengan cara kuno membutuhkan waktu lebih lama dan menghambat produksi industri. Selain itu, kadang kala ada juga bahan baku yang berbahaya jika diangkut oleh manusia.
21 Bad Fitness Habits to Change Today | Livestrong.com equigan cycle Vitamin D levels in the blood linked to cardiorespiratory fitness
Melihat besarnya risiko untuk para pekerja dan kecilnya skala produksi jika mentransfer material dengan tenaga manusia, membuat para pelaku industri (pabrik) memilih menggunakan alat transfer material atau akrab disebut conveyor.
Conveyor adalah alat yang dapat memindahkan bahan baku atau material dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor bisa mentransfer material dari yang besar sampai yang kecil, dengan beban yang ringan maupun yang berat sekalipun.
Dengan menggunakan conveyor untuk mentransfer material, pabrik bisa menambah skala jumlah produksi dengan waktu yang lebih cepat, juga takaran bahan yang bisa disesuaikan. Selain memberikan dampak positif untuk kegiatan produksi, conveyor juga mengurangi biaya pengeluaran pabrik, karena penggunaan teknologi conveyor mengurangi jumlah tenaga kerja yang signifikan.
Seiring berjalannya waktu conveyor kini memiliki beberapa jenis, di antaranya Belt Conveyor, Bucket Conveyor, Secrew Conveyor, Jetflow Conveyor. Dari masing-masing jenis conveyor tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.
- Belt Conveyor
Merupakan conveyor yang cocok untuk mentransfer material secara mendatar. Umumnya alat ini digunakan untuk industri pertambangan, metalurgi, dan batu bara. Belt Conveyor mampu mentransfer bahan baku pasir, material yang besar, dan material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer ini dapat berdiri sendiri ataupun menjadi multi conveyor dengan digabungkan bersama alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horizontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.
Karakteristik dan performance dari Belt Conveyor yaitu:
- Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18 derajat.
- Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
- Kapasitas tinggi.
- Serba guna.
- Dapat beroperasi secara berkelanjutan.
- Kapasitas dapat diatur.
- Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
- Perawatan mudah.
Kelemahan-kelemahan dari Belt Conveyor:
- Jaraknya telah tertentu.
- Biaya relatif mahal.
- Sudut inklinasi terbatas.
- Bucket Conveyor
Bucket Conveyor merupakan jenis conveyor yang cocok untuk mentransfer material ke suatu tempat dengan kemiringan yang curam. Umumnya Bucket Conveyor terdiri dari timba-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Bucket yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing. Bentuk-bentuk dari bucket pun beragama, di antaranya Minneapolis Type, Buckets for Wet or Sticky Materials, dan Stamped Steel Bucket for Crushed Rock.
Karakteristik dan performance dari Bucket Conveyor:
- Bucket terbuat dari baja.
- Bucket digerakkan dengan rantai.
- Biaya relatif murah.
- Rangkaian sederhana.
- Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
- Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
- Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan Bucket Conveyor:
- Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
- Investasi mahal.
- Kecepatan rendah.
- Secrew Conveyor
Alat ini adalah yang paling cocok untuk mentransfer bahan baku padat, dan bubuk (powder). Secrew conveyor terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya menyerupai sekrup. Pisau-pisau berpilin itu disebut flight.
Karakterisktik dan Performance Secrew Conveyor:
- Memiliki beragam flight, di antaranya Section flight, Helicoid flight, dan Special flight.
- Special flight terbagi menjadi 3, yakni cast iron flight yang bisa digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan yang tinggi; ribbon flight untuk bahan yang lengket; dan cut flight untuk mengaduk.
- Mampu memindahkan salju ke impeller.
Kelemahan Secrew Conveyor:
- Terbatas jarak dan sudut.
- Perlu ruang yang cukup.
- Jetflow Coveyor
Jetflow Conveyor adalah alat transfer material 100% buatan Indonesia yang lahir pada tahun 2008. Alat ini sangat cocok untuk berbagai jenis bahan industri seperti makanan, adukan semen, kimia, farmasi, dll.
Jeflow memiliki mesin yang fleksibel, bentuknya bisa disesuaikan dengan kondisi pabrik. Selain itu, alat ini juga mampu bekerja dengan sangat cepat dan efisien. Uniknya, jika alat ini digunakan untuk mentransfer material yang berat, proses transfer akan semakin cepat.
Karakteristik dan Performance Jetflow Conveyor:
- Transfer bahan sangat cepat, sampai 20 ton/jam.
- Perawatan, waktu, dan biaya rendah.
- Konsumsi daya rendah.
- Mudah dioperasikan.
- Bentuknya sederhana.
- Bebas debu.
- Cocok untuk jenis bahan semen, bubuk, beras, gula, kacang, dan biji-bijan.
Kelemahan Jetflow Conveyor:
- Belum familiar di Indonesia